Welcome to my blog!!!

Sabtu, 07 Maret 2009

street crime (Slumdog Millionaire Story)

3 tahun sudah terlewati, selama itu juga gw bolak balik naik kereta dan anehnya baru sekarang juga semua pertanyaan yang selalu timbul dibenak gw tejawab. Semua berkat "Slumdog Millionaire" Movie.

Buat yang udah pada nonton filmnya pasti tau & ngerti, tapi bagi yang belum insyaallah bisa gw deskripsiin sedikit dalam cerita gw.

Gw adalah seorang mahasiswa dr Universitas swasta yang cukup terkenal yang berada di daerah Margonda Depok. Selama 3 tahun belakangan ini gw jadi pengguna setia kereta api listrik padahal sebelumnya gw gak pernah naek kereta kecuali kalo sama keluarga ( yah horor aja tadinya),tapi karena gw kuliah di sana mau gak mau ya gw harus naek kereta, karena rumah gw yang di daerah Tebet, Jak-Sel.

Cerita dimulai dari sini :


Setiap hari gw ketemu sama bermacam-macam jenis orang, dari yg anak-anak sampe yang tua-tua, dari yang perempuan sampe yang laki-laki, dari penjual sampe tukang minta-minta.
setiap hari gw sering liat berbagai jenis tukang minta-minta, macam - macam kreasi mereka, ada yang pura - pura kena exim, ada yang pura - pura buta sampe buta beneran dan ada juga yang kena luka bakar (yang ini juga beneran). Bagian yang gw angkat dari film yang gw sebutin di atas tadi tuh tentang tukang minta - minta, tepatnya kehidupan anak - anak jalanan yang sudah harus bekerja sebagai pengemis di saat mereka seharusnya masuk sekolah. Sehingga mereka harus merasakan kerasnya hidup di jalanan, sebuah kisah kehidupan yang tak mungkin
mereka inginkan sama sekali dan pastinya tidak satupun dari kita yang menginginkannya pula.

Pada awalnya gw cuma liat - liat sejenak, tapi pas gw liat terus tiap hari malah terlihat banyak kejanggalan, seperti yang kalian semua ketahui bahwa kehidupan di jalan itu pasti keras dan bukan rahasia lagi kalau pada setiap kumpulan pengemis(teerutama anak-anak) pastii ada yang mengkordinir. Sama dengan kehidupan pengemis jalanan, pengemis di kereta api juga ada yang kordinir, namun terlihat banyak kejanggalan dari fisik para pengemis itu. Pada bagian film Slumdog Millionaire saat adegan dimana Jamal (tokoh utama) masih kecil, mereka telah ditinggal mati oleh orangtuanya yang akhirnya membuat mereka masuk ke dalam jebakan dan rayuan seorang pria yang berhati baik, padahal dia punya niat lain, pria ini membuat pondok panti untuk mengumpulkan anak-anak kurang beruntung tersebut termasuk Jamal djaan kakaknya Salim. Mereka diajarkan menyanyi padahal mereka akan dijadikan pengemis.sampai pada keadaaan mereka akan dimanfaatkan.

Belum cukup penyiksaan yang akan mereka dapatkan bila tidak mendapat uang.

ternyata bagi mereka yang memiliki suara indah akan dibuat buta dengan cara menyiram kedua mata mereka (anak-anak kecil pengemis tadi). Tentu anak - anak tersebut tidak akan mau, namun yang namanya penjahat punya banyak akal, anak - anak tersebut dibujuk untuk ikut tes menyanyi satu - persatu disebuah rumah khusus (menyerupai Gudang) dengan embel -embel mereka akan dibuat penyanyi profesional. Lalu saat mereka selesai menyanyi, mereka akan membius anak - anak tersebut dan menidurkannya disebuah tempat tidur yang seperti meja dan seorang ahli akan menyiramkan ramuan kimia panas ke dalam kedua mata anak - anak tersebut dan pastinya anak - anak tersebut tidak merasa sakit karena dosis biusnya sangat tinggi hingga mereka pingsan sangat lama, pada saat disiramkan ramuan kimia tersebut, kedua mata anak - anak itu akan berdarah dan melepuh (jangan dibayangkan).
Finally,pastinya mereka buta dan menangis sesaat sadar.

Sampai di sesi itu, kita kembali ke Realita kehidupan pengemis di kereta api dan yang menjadi pertanyaan gw selama ini....

Apakah mereka yang buta beneran itu sama seperti yang ada dalam adegan yang gw ceritain di film Slumdog Millionire tersebut?

jawabnya bisa
Ya atau bisa juga Nggak.

Hope it isn't true.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar